Time

Minggu, 28 Februari 2010

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Terik matahari yang mulai menembus duniaku

Membuat aku tak merasakan lagi keindahan alamku

Tumbuhan-tumbuhan terlihat kering seperti ikan asin yang dijemur

Tidak sejuk ,

Tidak segar ,

dan tidak hidup



Dan manusia yang mulai merusak lingkungannya dengan tangan mereka sendiri

Menghancurkan kehidupan hutan-hutan yang dibangun megah oleh Yang Maha Kuasa

Memperburuk warna warni dunia yang mereka miliki.



Ozon yang selama ini melindungi dunia ,

Mulai menipis karena ulah manusia ,

Karena asap-asap yang mengepul terlalu banyak



Dunia kita akan hancur karena kita

Kita harus Lindungi dunia ini

Jaga dunia ini dengan sebaik-baiknya

Ini miliki kita ,

Milik kita bersama.

By Dessy

Rabu, 24 Februari 2010

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

GLOBAL WARMING



Dikala kupandangi jejalanan

Penuh dengan kendaraan bermotor

Penuh dengan asap dan debu

Dimana membuat diri,hati, dan nafasku penuh dengan kesesakan

Dimana kalian?

Kalian yang melakukannya, kalian yang membuatnya?

Pepohonan menjadi gedung-gedung tinggi

Pabrik dimana-mana

Membuat udara menjadi tercemar

Mobil dan motor berlalu lalang

Mengeluarkan asap yang begitu pekat

Menghancurkan dunia ini

Menghancurkan ozon kita

Membuat dunia begitu panas

Panas,panas, dan panas

Tiada lagi tempat bagi hewan hutan

Apabila kalian hancurkan semuanya

Tiada lagi tempat penguin dan beruang kutub

Apabila habitat merekan hancur.

Sekarang,

Kita harus memperbaiki bumi kita

Kembali keasalnya

Dimana keadaan lingkungan begitu indah

Indah mempesona untuk dilihat

Aku senang kaupun senang

Aku nyaman kaupun nyaman

Menikmati bumi kita bersama-sama

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Akibat Perbuatan Kita


Panas menderu menyengat kulit ini
Haus datang menguras dahaga
Sejenak terfikir olehku
Mengapa sekarang bumi menjadi panas sekali
Mungkinkah karena perbuatan kita
Kita yang semaunya sendiri
Yang telah menyalah gunakan titipan ini
Kita yang telah membuat bumi ini menangis
Kita juga yang telah membuat kerusakan ini
Walaupun sekarang ini bumi semakin rusak
Ada saja orang yang tidak pernah sadar
Mereka tetap saja tidak peduli akan bumi ini
Sedih rasanya dalam hati ini terbenak
Akankah bumi menjadi seperti awalnya
Hanya kita yang dapat merubah dunia kembali
Kita yang berbuat
Maka kita pun yang harus bertanggung jawab
Bumiku sayang, Bumiku malang

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Rintihan Alam
Bumi ini berteriak
Alam pun ikut berguncang
Namun para penghuninya
Tak satu pun ada yang sadar
Mereka terlalu sibuk dengan perut
Terlalu sibuk dengan kesenangan masing-masing
Tak pernah menengok ke belakang
Dan melihat apa yang telah di perbuatnya
Tanda-tanda telah di tunjukkan
Gempar sesaat
Setelahnya terabaikan kembali dan semakin parah
Tak bisakah mereka melihat apa yang sedang terjadi saat ini
Tak bisakah mereka merasakan perubahan yang semakin menjadi-jadi
Tak bisakah mereka mendengar rintihan alam yang semakin memekakan
Tidak ada yang tahu
Apakah mereka berpura tuli
Atau memang tidak dilahirkan dengan rasa peduli
LUKY ANANDITA S. / X-G

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Bumi Ku

Bumi....................
Mengapa kau marah padaku..................
Kau banjiri daratan dengan lautanmu....
Kau cairkan Es di kutub dengan panasmu.....
Dan kau guncangkan daratan dengan tenagamu......

Wahai Bumi......
Sesungguhnya ini semua salahku....
Maka maafkanlah segala perbuatanku....

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Global Warming
Puisi Global Warming/Aris Fadiatmoko

Panas…
Itulah yang setiap hari kurasakan.
Tiada lagi yang bias ku lakukan
Hanya panas...panas...dan panas
Apa yang sebenarnya terjadi ?

Yang ada hanya ...
Asap,kabut dan panas...
Tak ada lagi keindahan...
Kesejukan,kerindangan yang dulu ada...

Sekarang musnah...
Salah siapakah ini ?
Apakah salah kami ?
Ya tuhan,kami mengaku salah dengan perbuatan kami...
Maafkanlah kesalahan kami...

Yang telah merusak titipan...
yang telah dititipkan kepada kami...
berikanlah kesempatan kepada kami...
untuk memperbaiki keadaan ini...
masihkah kau memberikan waktu itu ?

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

TSUNAMI
Asmawan Pahlawan X-B

Aku gelisah . . .
Diriku tak berdaya dibuatnya
Tawaku seakan musnah
Sedihku tiada henti
Aku hanya bisa meratapinya

Rumahku . . .
Sekolahku . . .
Hancur musnah dibuatnya
Keluargaku hilang ditelannya

Gumpalan air itu sangat dahsyat
Bagaikan aliran air yang tiada henti
Kotaku yang megah menjadi hancur berantakan
Manusia yang berbahagia menjadi sedih dibuatnya

Aku hanya bisa terdiam
Aku hanya bisa tawakal
Hanya kepada dirimu
Aku berserah . . .

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Derita hutan

Hei kau para orang kota yang sengaja merusak hutan
Demi uang yang bergelimpahan dari perusakan hutan
Tidak tahu kah kau derita dunia ini karena tingkahmu
Dunia menangis dan meminta tolong kepada tuhan

semua akibat yang kau lakukan berawal dari hutan
saat itu kau menebang nya dengan rakus akan harta
semua yang kau lakukan mengakibatkan pemanasan global
dan bertambah panas nya dunia ini seperti neraka

mana tanggung jawab mu itu keluh hutan
manusia pun yang tidak berdosa juga berkeluh
bagaimana anak cucu kita menikmati hutan-hutan
tidak kasihan kah kau terhadap dunia ini

dunia hanya berharap kau ,emgentikan semua perbuatanmu
dengan itu semua dunia akan bebas dari kehancuran alam
tuhan pun juga berharap begitu terhadap kau mahluknya
bertobatlah kau wahai yang tidak bertanggung jawab
By:William.T

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Kerusakan Alam
Alangkah indahnya jika melindungi alam sekitar.
Hijaunya pepohonan , indahnya hutan.
Tiada habis-habis nya manusia yang selalu merusak alam sekitar.
Semua hilang hanya karena ulah manusia.
Menghancurkan sesuatu yang indah.
Kapan habis nya semua ini ?
Ingin melihat semuanya indah di mata.
By : Faradilla

Hutan ku kehidupan penghijauan.
Kau tumbuh perlahan-lahan.
Kau bergoyang tertiup angina.
Seakan tidak pernah menghalang.
Hanya sebatas tangan,
Yang menghancurkan lingkungan.
Semuanya bilang menghancurkan.
Bukanlah bukit yang menerjang.
By: Rizky Ayu A

Demi waktu yang bergilir.
Demi kehidupan yang seiring waktu.
Demi keinginan yang ingin dimengerti.
Demi kenyamanan alam semesta itu.
Ku terdampar di pinggir jalan.
Menghirup udara yang menusuk paru-puru.
Ku diabaikan oleh semuanya.
Merasakan kesedihan yang terdalam.
By : Puput Rahayu

Gugur daun-daun kering.
Bagai dunia yang sudah tak lagi utuh.
Dunia yang selama ini ku tinggal.
Tak lagi bias duhuni karena sudah hancur.
Dedaunan kering yang dulu masih segar.
Dunia tak lagi iindah seperti dahulu kala.
Kini aku hanya bias merenungi dunia.
Karna sekarang alam sudah rusak.
By : Cinara

Alangkah indah pohon-pohon.
Yang sering kita lihat.
Hingga membuat mata terpanah.
Namun semua itu hilang.
Secara perlahan-lahan.
Hijau menjadi coklat
Tinggi pun menjadi pendek
Semua habis akibat manusia.
Tak tau akan kedepannya.
Semua orang dapat melakukannya.
Tetapi tak dapat bertanggung jawab.
By: Deanira

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

Wahai manusia...
Sadarkah engakau??
Pephonan hijau bertumbangan,
Udara semakin panas menyengat,
Air dan lautan keruh menghitam
Tanah meradang gersang dan berasap tebal,

Tapi aneh...
Ketika bencana terjadi,
Mulut saling menuding,
Urat leher ikut tegang membela diri..
Yang kecil menjadi korban,
Yang besar duduk tenang disinggasana..
Yang lemah timbul tenggelam,
Yang kuat terselamatkan tahta..

Pepohonan dan binatang-binatang punah
Akibat pembantain brutal manusia..
Terakhir,,
Manusia-manusia akan musnah
Karena pembantaian keserakahan..
Begitu seram masa depan ini..

Bayangkan ini kenyataan...
Air mata menetes,
Ribuan usapan dada,
Semua tertunduk bersimpuh di tanah..
Tubuh-tubuh kaku tak berdosa bergelimpangan
Dinding-dinding impian hancur diantara jeritan-jeritan..

Maka lindungilah alam
Demi jiwa rapat bersatu
Musnahkan kesombongan di kepala
Jagalah tanah kita sebelum terhanyut dan memebusuk..

Talitha Nurin T.(X G)

Terangku hilang
Redup dibawa gelap
Senyumku hilang
Direnggut rasa kecewa
Awanku hilang
Dihembus angin jahat
Kemana indahku?
Yang dulu hijaukan dunia
Kemana angin senduku?
Yang dulu hembuskan daun
Timbulkan suara gemuruh
Namun semua sirna
Hanya ranting rapuh yang kulihat
Hanya angin ribut yang berhembus
Hanya awan gelap yang gambarkan kesedihan
Hanya asap hitam yang menghias kini
Andai mereka bisa bicara
Mereka akan berkata
Wahai para manusia.. Hidupku kau renggut
Banyak kata yang tak dapat kami lukiskan
Karena terlalu banyak sakit yang kami rasa
By: Talita Bianda


Alam

Hutan hijau yang dulu kita lihat sekarang musnah
Di sulap menjadi bangun yang megah
Langit yang dulu berwana biru
Sekarang menjadi kelabu

Ada apa ?
Karena apa ?
Ulah sapa ?
Salah sapa ?

Embun pagi tidak sedingin pualam
Air mengalir tidak sebening permata
Hawa dingin, meradang panas menusuk
Awan berarak beriring dengan wajah biru

Siapa yang menanggung ?
Siapa yang menjawab ?
Semua sembunyi tangan
Semua tutup mulut

Tanganku ingin menggapai
Meraih sambutan dengan ramah
Bersama menjawab
Bersama menanggung

Bersama merentangkan tangan
Membendung air sebening permata
Meredakan panas meradang
Mengembalikan senyuman awan berarak
By Prusba

Wahai matahari..
Dapatkah kau kurangi panasmu ?
Kami merasa panas
Panas sekali
Asap kendaraan juga tidak bersahabat
Pohon-pohon kekeringan
Sungai-sungai pun ikut kering
Dan tenggorokanku juga kering
Adakah yang dapat mengurangginya ?
Hanyalah kesadaran manusia yang dapat menghentikan.
Menghentikan kerusakan yang menghantui bumi kita tercinta ini

Karya Wong Meily

Puisi Karya Siswa-Siswi SMA Patra Dharma

“ Rusaknya Alamku ”

Hari ini cuaca terasa begitu panas
Angin jarang meniup pepohonan
Tanh – tanah menjadi kering
Dan matahari terasa begitu terik

Semua disebabkan oleh rusaknya alamku
Penebangan liar dimana – mana , kebakaran hutan , tanah longsor
Oh manusia , janganlah kau rusak alamku
Karena alam , begitu berarti untuk masa depan

Karya : Retno Dwi .W.

“ Kerusakan Alam ”
Tuhan mengapa engkau menjadikan tempat tinggal saya menjadi hancur …
Saya tidak sanggup melihatnya
Saya tidak mau melihat alam saya rusak
Mengapa ada saja orang yang sengaja merusak alam

Apakah mereka tidak senang jika alam itu tidak rusak ?
Tapi kenapa ? Malah di rusak …
Seharusnya tidak ada lagi orang – orang yang bertangan jahil
Ku tidak sanggup melihatnya …

Sungguh sedih perasaanku jika melihatnya …
Karya : Dwi Aulia .A.



“ Penebangan Liar ”
Kita hidup di lingkungan yang asri
Hidup ini asri dan sejuk karena pepohonan yang hidup di sekitar kita
Pepohonan yang sejuk membuat hidup tenang dan bersahaja
Bagaikan pohon yang tidak bisa hidup tanpa air

Manusia tidak pernah bersyukur
Apa yang telah Tuhan berikan
Merka hanya bisa merusak lingkungan saja
Penebangan liar telah marak dimana saja

Andaikan manusia bisa bersyukur
Pasti mereka akan selalu mensyukuri apa yang ada
Penebangan tak akan terjadi kalau kita pandai bersyukur
Karya : Nina Nur Jannah



“ Kerusakan Alam “
Pohon – pohon bertumbangan
Daun – daun berguguran
Hujan menyebabkan banjir
Mendatangkan musibah bagi manusia

Tuhan , mengapa engkau memberi kami cobaan
Kami telah lalai
Sehingga tidak bisa menjaganya
Maafkan kami Tuhan telah menyebabkan rusak
Karya : Agnes Ultramarina

“ Kerusakan Alam “

Kulihat …
Pohon – pohon bertumbangan
Daun – daun kering berserakan
Akibat tangan – tangan jahil yang tidak bertanggung jawab
Betapa sedihnya …
Melihat orang – orang yang terkena musibah
Karena kerusakan alam …
Walaupun itu dari kelalaian mereka
Karya : Yohana Agustine